Minggu, 05 Maret 2017

Ikatan Logam dan Perbedaan Sifat Fisis Senyawa




Ikatan Logam dan Perbedaan Sifat Fisis Senyawa
Ikatan logam
Ikatan Logam adalah ikatan antaratom logam dalam suatu unsur logam dengan menggunakan interaksi antarelektron valensi. Unsur logam mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion positif karena energi potensial ionisasi yang rendah dan elektron valensi sedikit. Hal ini berakibat elektron valensi dalam atom-atom logam bebas bergerak dari atom ke atom lainnya untuk mrmbrntuk suatu ikatan yang disebut ikatan logam. Kenyataan ini dapat dipakai untuk menerangkan mengapa logam merupakan penghantar yang baik.
Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi Kristal yang terdiri dari ion positif logam dalam larutan elektron  valensi. Elektron-elektron ini bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada didalam Kristal.
Larutan elektron dalam Kristal logam memegang erat ion-ion positif pada logam sehingga bila logam dipukul atau ditempa tidak akan pecah, tetapi akan menggeser. Akibatnya logam bersifat ulet, dapat ditempa dan diulur menjadi kawat.
Perbedaan Sifat Fisis Antar Senyawa
Beberapa perbandingan sifat fisis senyawa yang dibentuk melalui ikatan ion, kovalen, dan ikatan logam sebagai berikut.
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
Senyawa Logam
- Wujud cair dapat menghantarkan listrik.
- Pada wujud padat berbentuk Kristal.
- Titik didih dan titik leleh lebih tinggi.
- Larut dalam pelarut polar (air).
- Sifatnya keras tapi rapuh.
- Membentuk struktur raksasa dengan struktur Kristal yang teratur.
- Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik.
- Senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik.
- Titik didih dan titik leleh relative lebih rendah dari senyawa ion.
- Mudah menguap.
- Membentuk struktur molekul sederhana dan struktur molekul raksasa.
- Dapat menghantarkan listrik.
- Memiliki kekerasan yang tinggi.
- Mudah ditempa, dibengkokkan, dan ditarik.
- Mempunyai sifat mengkilap.
- Membentuk ikatan raksasa.



Ikatan logam
Ikatan Logam adalah ikatan antaratom logam dalam suatu unsur logam dengan menggunakan interaksi antarelektron valensi. Unsur logam mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion positif karena energi potensial ionisasi yang rendah dan elektron valensi sedikit. Hal ini berakibat elektron valensi dalam atom-atom logam bebas bergerak dari atom ke atom lainnya untuk mrmbrntuk suatu ikatan yang disebut ikatan logam. Kenyataan ini dapat dipakai untuk menerangkan mengapa logam merupakan penghantar yang baik.
Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi Kristal yang terdiri dari ion positif logam dalam larutan elektron  valensi. Elektron-elektron ini bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada didalam Kristal.
Larutan elektron dalam Kristal logam memegang erat ion-ion positif pada logam sehingga bila logam dipukul atau ditempa tidak akan pecah, tetapi akan menggeser. Akibatnya logam bersifat ulet, dapat ditempa dan diulur menjadi kawat.
Perbedaan Sifat Fisis Antar Senyawa
Beberapa perbandingan sifat fisis senyawa yang dibentuk melalui ikatan ion, kovalen, dan ikatan logam sebagai berikut.
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
Senyawa Logam
- Wujud cair dapat menghantarkan listrik.
- Pada wujud padat berbentuk Kristal.
- Titik didih dan titik leleh lebih tinggi.
- Larut dalam pelarut polar (air).
- Sifatnya keras tapi rapuh.
- Membentuk struktur raksasa dengan struktur Kristal yang teratur.
- Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik.
- Senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik.
- Titik didih dan titik leleh relative lebih rendah dari senyawa ion.
- Mudah menguap.
- Membentuk struktur molekul sederhana dan struktur molekul raksasa.
- Dapat menghantarkan listrik.
- Memiliki kekerasan yang tinggi.
- Mudah ditempa, dibengkokkan, dan ditarik.
- Mempunyai sifat mengkilap.
- Membentuk ikatan raksasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar