Selasa, 28 Februari 2017

Ikatan Kimia

Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah ikatan yang mengikat atom-atom dalam molekul (ikatan antaratom) atau ikatan yang mengikat molekul-molekul dalam senyawa (ikatan molekul). Ikatan tersebut timbul dari adanya gaya yang mengikat antar atom maupun antar molekul.
Atom-atom dan molekul-molekul  tersebut cenderung tidak stabil ketika mereka dalam keadaan sendiri, untuk itu atom-atom dan molekul-molekul tersebut membentuk ikatan kimia dengan atom-atom atau molekul lain sehingga nantinya memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan gas mulia. Karena gas mulia bersifat stabil di alam.
Pada tahun 1916, Walter Kossel dan Gilbert N. Lewis menemukan adanya hubungan antara kestabilan gas mulia dan cara atom-atom saling berikatan. Keduanya mengemukakan.
Jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom sama dengan konfigurasi elektron gas mulia(8 elektron pada kulit terluarnya) yang disebut aturan oktet. Adapun yang membentuk konfigurasi elektron stabil dengan 2 elektron pada kulit terluarnya disebut aturan duplet.
Ada pengecualian teori octet
1. senyawa yang akan atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 sehingga tidak mencapai teori oktet. Contohnya BeCl2, BeCl3, dan AlBr3.
2. senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya NO2 (jumlah elektron valensi= 5+ 6 +6=17).
3. senyawa yang melampaui teori oktet, dimana unsur periode 3 atau lebih dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya (kulit M maksimum 18 elektron). Contoh = PCl5, SF6, ClF3, dan SbCl5.
Ikatan kimia sendiri dibagi menjadi 2 yaitu ikatan kimia antaratom dan ikatan kimia antar molekul. Ikatan kimia antar atom adalah ikatan yang terjadi antara 2 atau lebih atom atau unsur dalam suatu molekul. Ikatan molekul adalah ikatan yang terjadi antara 2 atau lebih molekul atau dalam suatu senyawa.
- Bentuk geometri molekul sederhana
PE
PEI
PEB
Bentuk Molekul
Contoh
2
2
0
Linier
BeCl2
3
3
0
Segitiga sama sisi
BF3
4
4
0
Tetrahedral
CH4
4
3
1
Segitiga piramida
NH3
4
2
2
Planar bentuk V
H2O
5
5
0
Segitiga bipiramida
PCl5
5
4
1
Tetrahedral asimetris
SF3
5
3
2
Planar bentuk T
IF3
5
2
3
Linier
BeCl2
6
6
0
Oktahedral
SF6
6
5
1
Segilima piramida
IF5
6
4
2
Segi empat datar
XeF4
7
7
0
Dekahedral
IF7
PE   = Pasangan Elektron
PEI  = Pasangan Elektron Ikatan
PEB = Pasangan Elektron Bebas

Kimia dalam Teknik dan Teknologi



Kimia dalam Teknik dan Teknologi
Untuk menambah pemahaman mengenai kimia alangkah lebih baik jika kita juga memahami tentang teknik dan teknologi. Ada 2 ilmu dasar teknik yaitu kimia dan fisika. Lalu bagaimana dengan matematika? Matematika merupakan Bahasa dalam mengungkapkan Ilmu dasar tadi supaya dapat diterima oleh manusia, bukan sekedar ucapan lisan saja. Mengapa perlu dibahasakan?. Jawabanya, karena ilmu dasar tidak bisa langsung digunakan untuk kesejahteraan tetapi perlu teknologi. Artinya teknologi sebagai rekayasa agar bisa dimanfaatkan masyarakat. Ilmu dasar fisika dan kimia merupakan derivate/ turunan dari ilmu sebelumnya, sehingga bisa melahirkan teknologi.
Dimana posisi kimia dalam dunia teknik?
Contoh sederhana untuk menjawab pertanyaan di atas adalah bagaimana bensin bisa menyalakan motor. Apa hanya dengan menyiram bensin ke motor kemudian motor bisa bergerak? Tentu saja tidak. Akan ada proses di mana bahan bakar (contohnya: bensin) di konversi menjadi panas, kemudian panas dikonversi menjadi tenaga. Peran kimia dalam bidang teknik ini adalah mengkonversi bahan bakar menjadi panas, sedangkan fisika mengkonversi panas menjadi tenaga atau sebaliknya. Jadi kimia dalam dunia teknik berperan sebagai pengkonversi bahan bakar menjadi panas.
Apakah teknik dengan teknologi sama? Jawabannya beda. Teknik merupakan cara. Teknik sebagian dari teknologi. Teknologi sifatnya kompleks dan bersifat makro, sedangkan teknik sifatnya sempit/sederhana dan bersifat mikro. Contoh dari teknik adalah macul, nandur, dll. Contoh dari teknologi adalah pengolahan lahan.
Teknologi itu dari tidak ada menjadi ada? Ya benar. Tetapi teknologi hampir seperti budaya, kadang di atas kadang di bawah. Contohnya teknologi megalithikum. Jika diamati bagaimana potongan batu besar yang ada dizaman megalithikum terlihat presisi potongannya. Kenapa bisa presisi seperti itu? Ini jelas bukan hanya alat sederhana yang digunakan. Ini memunculkan pertanyaan apakah teknologi zaman sekarang dengan zaman dahulu lebih canggih zaman sekarang? Jawabannya belum tentu, bisa saja teknologi zaman dahulu lebih canggih dari zaman sekarang.

Buktinya batu yang besarnya melebihi ukuran manusia bisa dipotong dengan ukuran yang presisi dan rapi, kemudian bisa berdiri tegak. Ini perlu di dalami lagi. Pada gambar diatas terdapat bangunan yang memerlukan bukan hanya teknik, tetapi alat yang canggih sehingga dapat membuat bangunan seperti itu. Teknik dan alat yang berkumpul menjadi kompleks disebut sebagai teknologi. Ini memungkinkan bahwa zaman dahulu lebih maju dibandingkan zaman sekarang. Coba perhatikan gambar di bawah ini.


Pada gambar ada 2 objek salah satunya adalah sebuah piringan yang berbentuk motif unik. Pengerjaan barang seperti ini tentu butuh alat yang sangat canggih misalnya CNC, kalau tidak menggunakan alat yang canggih tidak bisa rasional. Banyak hal-hal yang perlu diselidiki untuk menjawab pertanyaan itu, oleh karena itu diperlukan pengetahuan untuk menjawabnya. Mari pelajari lagi ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan tentang dunia ciptaan sang kuasa, salah satunya ilmu kimia.