Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur
Umumnya sifat unsur periodik berubah secara teratur sesuai
dengan perubahan nomor atomnya.
Sifat periodik meliputi jari-jari atom, afinitas elektron,
energi ionisasi, keelektronegatifan, sifat logam, sifat reduktor, dan sifat
oksidator.
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak antara inti dengan elektron pada
kulit paling luar. Dalam satu golongan, dengan bertambahnya nomor atom jumlah
kulit bertambah sehingga jarak inti terhadap elektron terluar makin jauh. Dapat
dikatakan semakin ke bawah semakin besar.
Dalam satu periode, dengan bertambahnya nomor atom dari kiri
ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Unsur-unsur dalam satu periode dari
kiri ke kanan mempunyai jumlah kulit elektron yang sama, tetapi muatan inti
bertambah sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat dan
menyebabkan ukuran atom semakin kecil. Dapat dikatakan semakin ke kiri, semakin
kecil.
Jari-jari ion adalah jari-jari yang menunjukkan ukuran ion
pada senyawa ion dengan pengukuran difraksi sinar-X. Pada jari-jari ion
positif, jumlah lintasan ion unsur selalu lebih sedikit dari jumlah lintasan atomnya
dengan melepas elektron. Sedangkan pada jari-jari ion negatif, jumlah elektron
bertambah dengan menangkap elektron.
2. Afinitas Elektron
Afinitas Elektron adalah besarnya energi yang dilepas atau
diserap jika atom netral dalam bentuk gas menangkap satu elektron untuk
membentuk ion negatif. Dalam satu golongan, semakin kebawah jari-jari atom
semakin besar, gaya tarik inti pada lintasan terjauh semakin lemah sehingga
tumbukan elektron luar semakin lemah dan semakin sedikit energi yang
dibebaskan. Jadi, afinitas elektron semakin kecil. Singkatnya semakin ke bawah,
semakin kecil.
Dalam satu periode jari-jari atom semakin kecil, gaya tarik elektron
terjauh dari inti makin kuat dan tumbukan elektron luar makin kuat sehingga
semakin besar energi yang dibebaskan dan afinitas elektronnya makin besar. Singkatnya
semakin ke kanan semakin besar, tetapi paling besar adalah VIIA bukan VIIIA.
Pengecualian golongan IA>IIA, IVA > VA, dan VIIA >
VIIIA.
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi juga disebut potensial ionisasi. Energi ionisasi
adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar dari atom. Semakin
kecil energi ionisasi, maka suatu atom akan semakin mudah melepas elektron. Energi
ionisasi merupakan ukuran mudah tidaknya suatu atom untuk menjadi ion positif. Semakin
sukar melepas elektron, maka semakin sukar pula menjadi ion positif.
Semakin dekat jarak inti ke atom, jari-jari atom semakin
pendek sehingga energi ionisasi makin besar. Berarti dalam satu golongan dari
atas ke bawah, harga energi ionisasi semakin kecil. Dalam satu periode, dari
kiri ke kanan muatan inti bertambah besar sehingga perlu energi yang banyak
untuk melepas elektron, maka harga ionisasinya makin besar. Semakin ke kanan,
semakin besar, kecuali golongan= IIA > IIIA, dan VA > VIA.
4. Keelektronegatifan/ Elektronegatifitas
Keelektronegatifan adalah kemampuan atom untuk menarik atau
melepaskan elektron. Dalam satu golongan semakin kebawah semakin kecil. semakin
ke kanan semakin besar, tetapi paling besar adalah VIIA bukan VIIIA.
5. Sifat Logam
Semakin mudah melepas elektron, semakin kuat sifat logamnya.
Dalam satu golongan semakin ke bawah, semakin besar. Dalam satu periode semakin
ke kanan, semakin kecil.
6. Sifat Reduktor
Sifat reduktor adalah kemampuan untuk mereduksi unsur lain. Semakin
mudah melepas elektron, sifat reduktornya semakin kuat. Dalam satu golongan,
semakin ke bawah semakin besar. Dalam satu periode, semakin ke kanan semakin
kecil.
7. Sifat Oksidator
Sifat Oksidator adalah kemampuan mengoksidasi unsur lain. Semakin
mudah menangkap elektron, sifat oksidatornya semakin kuat. Dalam satu golongan,
semakin ke bawah semakin kecil. Dalam satu periode, semakin ke kanan semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar